Dunia musik di tanah sunda kembali kehilangan seniman besarnya. Darso yang bernama lengkap Hendarso (66 Tahun) menghembuskan nafas terakhir kemarin sore.Belum ada pernyataan resmi penyebab kematiannya namun di perkirakan karena kelelahan, setelah serangkain acara halal bihalal yang diikutinya di kabupaten Bandung. Seniman Sunda mengaku kehilangan sosok Darso yang namanya begitu melekat di seantero Jawa Barat. Bagi rekan sejawatnya, ‘Dewa Calung’ yang musiknya bergenre Pop Sunda ini merupakan seorang legenda (Detik.com).
Terhenyak juga aku membaca berita duka pagi ini. Lagu-lagu pop sunda pernah sangat akrab ditelingaku beberapa tahun lalu ketika masih kuliah di Bandung. Teman-teman kos yang berasal dari Sumedang, Garut, Tasik seringkali memutar lagu jenis ini. Doel Sumbang, Nining Meida, Darso merupakan nama-nama yang sudah tidak asing lagi buat penggemar lagu-lagu sunda. Lirik-lirik yang jenaka dan dekat dengan keseharian masyarakat menjadikan lagu mereka sangat akrab di telinga penggemarnya.
Kreativitas seniman-seniman sunda berhasil mengkolaborasikan instrument music etnik dan modern dengan apik. Budaya pop yang memang banyak di gandrungi oleh generasi sekarang, di padukan dengan budaya sunda. Lagu berlirik sunda bisa dipadukan dengan berbagai macam genre music yang sedang tren saat ini. Pop, Rock bahkan Rap berhasil dipadukan dengan music etnik sunda. Hasilnya lagu-lagu pop sunda tetap digemari setidaknya di daerah-daerah komunitas orang sunda tentunya.
Untuk masyarakat sunda,Darso merupakan seseorang yang sangat fenomenal. Wajahnya jauh dari kesan ganteng, namun setiap Kemunculannya serasa menyihir orang yang menyaksikannya. Kacamata Hitam dan baju panggung ala Michael Jackson adalah trade mark nya. Musik Calung adalah bagian tak terpisahkan dari lagu-lagu pop sunda yang di bawakannya. Baru melihat penampilan kostum panggungnya saja dijamin kita akan langsung tersenyum. Belum lagi bila menyimak lirik-lirik dan aksi panggungnya
Melihat penampilan Darso secara live lebih seru lagi. Dulu pernah satu kali menyaksikan aksi panggungnya di suatu acara music di Bandung. Performancenya di atas panggung sangat mumpuni untuk di bilang Pop Star. Aksi panggung yang nyeleneh, eksentrik dan kocak membuatnya benar-benar seorang seniman sejati. Darso bukan hanya seorang penyanyi, dia adalah seorang penghibur yang dicintai penggemarnya.
Penampilannya yang sering menggunakan atribut dan kostum panggung ala Michael Jacson membuatnya kerap di panggil King Of Pop Sunda. Perumpamaan yang rasanya memang pantas disandangnya. Selama 45 tahun berkarya di music pop sunda sudah sekiatar 300 album di hasilkannya. Beberapa diantaranya adalah lagu yang sangat fenomenal dan bertahan hingga saat ini. Lagu-lagu seperti Dina Amparan sajadah, Kabogooh Jauh, dan Maribaya merupakan lagu pop sunda yang wajib dinyanyikan disetiap penampilan. Diluar panggung, Darso dikenal sebagai probadi yang sangat bersahaja, santun dan mudah bergaul dengan kalangan mana saja.
Kerinduanku meyaksikan aksi para penyanyi Pop Sunda, baru saja terobati beberapa bulan ini. Televisi lokal yang ada di Bogor seperti MGS TV rutin menyiarkan lagu-lagu pop sunda. Penampilan Darso pun kerap kali dapat kita nikmati dI stasiun TV ini. Rasanya baru kemarin menyaksikan Darso menjadi Host acara di MGS TV, menyaksikan aksi dan bodoran khas nya.
Selamat jalan Kang Darso, semoga diterima disisi Allah SWT. Karya mu tidak akan lekang oleh jaman. Selamat jalan, The Phenomenon, King Of Pop Sunda.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar